Minggu, 10 Januari 2010

"Metro Mini" antara Benci dan Cinta...


Inilah salah satu ciri khas dari kota jakarta yang merupakan salaha satu "wahana" transportasi masal bagi para penduduknya. Yup Metromini adalah salah satu mode transportasi yang semua orang jakarta tau, "dia" adalah bus berukuran sedang or banyak menyebutnya 3/4 (tigaperempat). Bus ini melayani hampir semua sudut Ibukota bahkan ke kota kota disekitar jakarta seperti bekasi tanggerang or depok. Metromini memiliki saudara tiri yaitu "Kopaja" dengan bentuk sama tetapi memiliki warna berbeda yaitu hijau putih.
Metro Mini memiliki daya jelajah cukup luas bahkan kadang kadang lebih luas daripada angkot.

Metromini memiliki dilema bagi para penggunanya dan juga para pengguna jalan raya lainnya, kenapa gw bilang demikian mereka ini sangat dibenci karena dosa dosanya antara lain:
1. Ngetem ditempat yang jelas bikin macet ex: perempatan, deket lampu merah.
2. Berenti seenaknya sepertinya hanya Tuhan dan supir yang tau kapan dia berenti.
3. Pembawaan supir yang selalu serantal seruntul gak jelas sampai saling balapan antar supir.
4. Ini nih yang bikin gw gedek dan pasti penumpangnya juga sebel suka diturunin seenaknya dan tukeran dengan bis yang lain padahal gw udah "pw" dapet tempat duduk dan biasanya dituker dengan bis yang sama tapi lebih penuh tapi gw juga pernah diturunin di deket stasiun buaran dan disuruh naik angkot K03.
5. Ini nih yang paling mantaps kalau lo turun udah kaya lo nebeng bayangin males banget tuh supir nginjek rem sampai bener bener berenti, yang ada lo turun lompat dengan kaki kiri duluan plus rasa diburu buru sama keneknya.

Tapi dari semuanya itu ada sesuatu rasa cinta gw terhadap nih bis adalah cepet bahkan lebih cepet dari busway karena jalanan semacet apapun bisa aja nih para supir ini nyelip padahal tuh bis lebih gede dari "avanza" atau angkot. Dengan ciri khas supirnya yang duduk miring antara bangku dengan setirannya membuat perjalanan semakin seru seseru naik "Halilintar" di Dufan. Pokoknya pool dah ibarat 2 sisi mata uang metromini dihina metromini dinanti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar